Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kamera Analog | Cara Memilih, Tips Membeli, Jenis dan Kelebihan Kekurangan

Halo sobat artikelblog, kali ini kita akan coba membahas bagaimana cara memilih kamera analog yang pas banget untuk pemula diserta juga berbagai macam kamera analog film 35mm.

Sobat-sobat pasti sudah sering baca artikel atau forum yang membahas soal perdebatan antara pilih digital atau analog film. Pilih Nikon atau Canon atau Pentax atau lain sebagainya. 

Sebenarnya kalau kami boleh berpendapat, pilihan antara mau pakai digital atau analog film, mau nikon/canon/pentax semua kembali kepada yang mau pakai dan kebutuhannya apa. Karena lain format lain brand pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Itu jawaban simpel yang sering bisa kami asih tahu kalo ada sobat-sobat yang nanya sama.

Lalu kenapa sih kok orang banyak yang masih pakai kamera analog film? Padahal kan sekarang sudah digitalisasi semua, 2019 gitu loh! 


Kamera Analog | Cara Memilih, Tips Membeli, Jenis Kamera serta Kelebihan Kekurangan

Sebenarnya orang-orang memilih kamera analog film juga bermacam-macam alasannya. Tahu alasan kita kenapa milih tuh kamera, bisanya bakal memudahkan kita memilih kamera yang benar. 

Di bawah ini ada beberapa alasan orang-orang yang kami tanya kenapa masih pakai kamera analog film:

  1. Mau belajar Photography mangkanya pakai kamera manual SLR 35mm dulu;
  2. Creative art terutama yang pakai Holga
  3. Long exposure astronomy pakai SLR 35mm
  4. High resolution (for large print blow-ups): 4x5 inch atau 8x10 inch large format
  5. Modelnya yang klasik pakai 35mm rangefinder

Lalu bagaimana cara memilih kamera analog film yang benar? Apa sih biasanya yang pertama kali sobat lihat kalau mau beli kamera analog apalagi second? kami harap bukan karena nama brand ya 😁.


Kamera Analog Lomo

Udah gak usah malu, orang indonesia memang bisanya pasti lihat brand kalau mau beli sesuatu. 

Nah kebanyakan yang ditanya oleh pelanggan di blog ini adalah brand Nikon atau Canon. 

Karena memang kedua brand itulah yang paling dikenal oleh masyrakat kita. 

Oleh sebab itu sobat, jangan kaget kalau sobat beli kamera digital harga kedua brand itu selangit. 

Selanjutnya selain melihat brand, orang bisanya melihat kelebihan dari sebuah kamera. 

Kelebihan di sini termasuk fitur-fitur yang terdapat di dalam sebuah kamera. 

Ngomong-ngomong masalah kelebihan dan fitur-fitur kamera, kita langsung aja bahas agak lebih mendalam satu persatu terutama mengenai kamera analog film 35mm.


Jenis-Jenis Kamera Analog Film 35mm


1. SLR 35mm
Mungkin sobat semua sudah tahu kalau kualitas gambar yang dihasilkan dari kamera analog tergantung pada lensa dan film, tidak selalu pada kamera itu sendiri. 

Hal itu berarti bahwa berbagai model kamera dibedakan terutama pada tingkat otomatisasi dan kualitas lensa. 

Lalu apa sih sebenarnya format film 35mm itu? Orang-orang selalu berpikiran kalau format film 35mm mengacu kepada SLR. 

Yah memang kebanyakan SLR itu memiliki format film 35mm. Tapi jangan lupa sobat, ada juga loh Rangefinder yang format filmya 35mm. 

Nyatanya yang dimaksud dengan format film 35mm yaitu mengacu kepada ukuran sebuah frame yakni 36x24mm. 

Kalau kita melihat berbagai jenis SLR second yang ada, sobat seperti melihat sejarah fotografi dari abad keduapuluh akhir. Dari kamera SLR mekanik sampai model autofokus elektronik.


Kamera Analog Terbaik


Kamera analog Full Manual atau SLR Film Mekanik

Setelah sobat mengetahui apa itu 35mm, sekarang kita akan bedah satu persatu jenis-jenis kamera analog. Yang pertama ada kamera analog yang full manual atau mekanik abis. kamera film jenis ini sangat mampu menghasilkan gambar yang bagus sekalipun perlu bersabar dalam menggunakannya. Kamera ini bisa bekerja walaupun tanpa baterai. 

Sobat cuman perlu sel tombol baterai kecil (biasanya LR44) untuk light meter. 


Kelebihan:


  • Simpel dan direkomendasikan untuk yang mau belajar dasar-dasar fotografi;
  • Handal, dapat bekerja tanpa baterai;
  • Kontrol langsung terhadap mekanikal kamera, dapat memberikan pemula feel yang bagus untuk pengaturan;
  • Terkadang bisa masuk dengan lensa kamera DSLR (full frame only). Lensa DSLR EOS canon tidak bisa digunakan pada analog SLR Canon harus pakai adapter, tetapi lensa Pentax dan Nikon (FX, non-G only) akan bekerja pada masing-masing bodi kamera tersebut.

Kekurangan:


  • Tidak ada mode automatic
  • Harus bersabar dalam penentuan cahaya dan timing.
  • Contoh:
  • Nikon FM2
  • Nikon FM10
  • Pentax K1000
  • Vivitar V3800N
  • Automatic Exposure, Aperture Priority dan SLR Analog Elektronik


Perbedaan mencolok dari kamera analog full manual atau mekanik dengan elektronik, sobat-sobat pasti sudah tahu yaitu kalau di kamera analog elektronik sudah ada otomatisasi, kebanyakan terutama pada kamera aperture-priority automatic exposure (AE) seperti Canon AE-1. 

Lalu apa sih fitur yang membedakannya dengan yang manual atau mekanik? Biasanya kamera analog yang elektronik ada shutter dial sampai "A" Kalau sobat mengubah shutter-nya ke "A" kamera akan otomatis ngeset shutter speed, dasar pembacaan light meter dan aperture yang sobat set. 


Kelebihan:


  • Bisa diubah-ubah ke full manual atau automatic exposure, kecuali untuk beberapa model kamera yang memang full automatic seperti Nikon EM.
  • Terkadang bisa masuk dengan lensa kamera DSLR (full frame only). Tapi tetap lensa EOS Canon  DSLR tidak bisa dipakai ke Canon manual. Tapi Pentax dan Nikon (FX dan G) bisa masuk ke bodi manualnya.

Kekurangan: 


  • Tidak bisa digunakan tanpa baterai. Tetapi beberapa model memiliki shutter darurat yang dapat dipicu untuk fixed 1/90 seconds tanpa baterai.
  • Tidak memiliki cap yang sepenuhnya mekanik
  • Contoh:
  • Canon AE-1
  • Nikon FE2
  • Nikon EM
  • Pentax ME
  • Full Automatic, Autofocus dan Kamera SLR Film


Sedikit info nih sobat. Sebelum SLR digital memenuhi pasaran kamera, SLR 35mm yang full automatic-lah yang merajai penjualan kamera di dunia (autofocus, program mode, green mode). 
Kamera Analog Mamiyaflex

Kamera Analog Yashica

Kamera-kamera 35mm jenis ini sangat mudah digunakan seperti kamera DSLR dengan kontrol microprocessor digital pada fungsi kameranya. Perbedaan utama kamera jenis ini adalah mereka masih menggunakan film bukan sensor gambar digital.


Kelebihan:


  • Full automatic seperti DSLR
  • Terdapat fitur seperti stabiliser gambar pada lensa
  • Terkadang bisa masuk dengan lensa DSLR (full frame only), seperti lensa EOS Canon  EF DSLR. Lensa DSLR Penta dan Nikon (FX, non-G, autofocus dengan AF tetapi bukan AF-S) bisa masuk ke bodi manualnya.

Kekurangan:


  • Beberapa tipe kamera ini menggunakan baterai isi ulang yang sudah tidak diproduksi lagi
  • Modelnya tidak sesederhana dan seklasik kamera manual. Kami saranin medingan sekalian saja order DSLR.

Contoh:


  • Canon Rebel Series (EOS)
  • Canon Elan Series (EOS)
  • Nikon N6006, N8008 (F-601, F801)
  • Nikon N60, N65, N70, N75, N80 (F60, F65, F70, F75, F80)
  • Nkon F6 (bisa dipakai dengan lensa G dan AF-S)
  • Minolta Maxxum

2. Kamera Analog Rangefinder 35mm 

Nah sobat, seperti yang sudah kami katakan di atas kalau kamera analog jenis 35mm itu bukan hanya SLR saja tapi beberapa analaog rangefinder juga memiliki format 35mm. 

Terus apa sih bedanya SLR 35mm dengan Rangefinder 35mm? Bedanya yang paling mencolok sobat, kalau rangefinder tidak memiliki cermin refleks yang memungkinkan fotografer untuk melihat melalui lensa kamera. 

Lah kalau begitu bagaimana dong caranya si fotografer melihat objek gambar dari lensa? tenang saja, bukannya tidak bisa melihat objek gambar tapi pada kamera rangefinder memiliki viewfinder terpisah. Itulah keistimewaan kamera jenis rangefinder.

 Jadi seolah-olah viewfinder pada kamera rangefinder ada dua. Satu viewfinder berfungsi untuk melihat objek gambar yang terpisah dari lensa, satu viewfinder lagi berfungsi untuk mengatur focus yang terhubung pada lensa. Agak ribet sih sobat. Makanya, Kami menyarankan bagi pemula yang ingin menggunakan kamera jenis rangefinder agar benar-benar bersabar. 

Cara nyari focus-nya gimana? Gampang kok sobat. 

Focus pada kamera rangefinder dilakukan secara manual dengan memutar ring focus pada pada lensa, sampai dua viewfinder tadi bertemu secara bersamaan. Oh iya sobat kalau kamera rangefinder juga ada dua model loh. 

Model pertama yang sederhana memakai lensa fixed (lensa tidak bisa ditukar-tukar), model satunya lagi yang memiliki sistem agak lebih serius lensanya bisa ditukar-tukar. 

Tergantung sobat mau order yang mana. Meskipun secara teknis kamera jenis rangefinder lebih sederhana dari SLR, tapi jangan salah loh sobat justru kamera rangefinder banyak sekali penggemarnya.

Kira-kira kenapa ya banyak penggemarnya sobat? Menurut kami kamera rangefinder itu modelnya unik-unik dan klasik abis (bentuknya tidak monoton), kebanyakan kamera rangefinder merupakan kamera jadul jaman perang, kamera rangefinder menyajikan ketegangan ketika pengambilan gambar karena harus mempertemukan dua viewfinder (dan kebanyakan viewfinder-nya kecil). 

Oleh sebab itu sobat, kamera rangefinder yang berkualitas tinggi biasanya harganya lebih mahal dibandingkan dengan SLR seperti Leica.


Kelebihan:


  • Kamera, lensa dan viewfinder lebih kecil bila dibandingkan dengan SLR yang setara
  • Fotografer dapat lebih tenang dalam pengambilan gambar dan dapat menggunakan shutter speed lebih lambat dalam cahaya redup (tidak ada getaran dari cermin).  
  • Viewfinder yang cerah
  • Memungkinkan untuk melihat dari viewfinder objek-objek foto di luar jarak pandang. Akan tetapi tetap harus mengantisipasi posisi objek-objek yang bergerak.

Kekurangan:


  • Terkadang apa yang sobat lihat dari viewfinder berbeda dengan hasil yang didapat. Perlu melihat garis framing yang berbeda pada viewfinder tergantung pada lensa yang digunakan dan melihat kompensasi untuk kesalahan paralaks pada jarak dekat.
  • Terbatas untuk lensa dengan focal length kurang dari 135m.

Contoh:


  • Leica M6 dan M7
  • Yashica Minister, Elektro, MG-1
  • Rollei 35, XF35
  • Kodak Retina
  • Olympus 35 series
  • Nikon S series
  • Canon IV, Canon P dan Canon 7
  • Kiev 4, 4a, FED, FED-2, Zorki-4 (hampir kebanyakan kamera dari Uni Soviet rangefinder) 
  • 3. Twin Lens Reflex 

Selanjutnya sobat kita akan membahas mengenai kamera Twin Lens Reflex atau biasa disingkat TLR. Kamera seperti apa sih TLR itu? Klo sobat lihat secara fisik bentuknya hampir semua kotak dan punya dua lensa. 

Terus keistimewaanya apa? Sabar sobat kita akan bahas dulu dari kata Twin Lens Reflex itu sendiri. Kenapa Twin Lens, karena kamera ini memiliki dua lensa yang mirip dalam satu kamera. 

Satu lensa untuk menyusun foto/melihat dan focusing & satu lensa lagi utuk mengambil gambar. Nah kedua lensa ini disusun secara vertikal yang memberikan penampilan kuno yang khas. 

Terus Reflex itu sendiri artinya mengacu kepada cermin yang digunakan di belakang lensa viewing untuk memungkinkan kita membuat fokus.


TLR Camera

Viewfinder kamera jenis ini berada di bagian atas kamera. 

Si fotografer nanti akan melihat objeknya dari situ ke arah bawah. Viewfinder ini disebut waist-level finder. Lensa kamera jenis TLR biasanya fixed, dan tidak bisa di zoom. 

Pada saat itu kamera jenis TLR sangat populer sebagai kamera potret untuk waktu yang lama dimana lensa fixed dianggap sudah cukup memadai untuk pengambilan gambar. 

Produsen kamera Jenis TLR yang terkenal adalah Rollei dari German, Yashica Jepang, dan Seagull Cina. Di samping itu, TLR yang populer dan bentuknya unik dari Jepang adalah Mamiya tahun 1970-an dan TLR Soviet LOMO. 

Sobat semua klo mau cari TLR yang masih diproduksi sampai sekarang ada tuh TLR yang diproduksi di German oleh DHW Fototechnik, penerus Franke & Heidecke.

Sebagian besar TLRs mengambil 120 film dan mengekspos 12 gambar dalam 6 × 6cm format. 

Beberapa model mengambil 127 film dan mengekspos 12 gambar dalam 4 × 4 format, dan ada beberapa model menggunakan format lain. 

Misalnya Superfekta dan Ontoflex mengambil gambar 6x9cm, sedangkan Flexilette Agfa dan Contaflex TLR menggunakan film 35mm. Saat ini, beberapa toy cam TLR 35mm telah diproduksi seperti Blackbird, Fly dan Gakkenflex.


Contoh TLR:


  • Lubitel
  • Rolleiflex
  • Seagull
  • Mamiya
  • Yashica
  • Blackbird (toycam sama seperti Holga)



Bagaimana Memilih Kamera Analog Film  

Kalau sobat-sobat berbicara mengenai kamera analog, bukan hanya mengenai kinerja teknis dari kamera tersebut. Karena seperti yang sudah kita bahas di atas bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda dalam memilih kamera analog.

Oleh karena itu, dalam memilih sebuah kamera analog sangat bersifat subjektif. Namun memilih secara praktis juga penting agar sobat-sobat semua tidak pusing dalam memilih kamera analog, karena begitu banyak jenisnya. 


Berikut tips memilih kamera analog secara praktis:


  • Pertama sekali yang harus sobat perhatikan dalam memilih kamera analog adalah ketersedian baterai. Apakah baterainya masih diproduksi atau tidak. Terutama untuk kamera analog full manual (hanya untuk light meter wajib untuk pemula, bila sudah mahir tidak pakai light meter tidak apa2), full elektronik dan full automatic. Tapi jangan takut sudah tidak produksi sobat. Karena beberapa kamera analog yang baterainya sudah tidak diproduksi bisa diganti dengan baterai LR44 (jumlahnya disesuikan bagi setiap kamera).
  • Ketersedian Lensa. Lensa sangat penting bagi semua jenisa kamera. Untuk kamera yang menggunakan fixed lens, sobat-sobat tenang saja karena lensa tidak perlu diganti-ganti. Namun untuk jenis SLR dimana sobat mau gonta-ganti lensa, sobat semua harus tahu mounting-nya (M42 ulir/bayonet atau M39) pas atau tidak, perlu pakai adapter lagi atau tidak. karena tidak semua lensa bisa masuk ke bodi kamera yang berlainan.
  • Ukuran film. Sobat semua juga harus tahu kamera yang ingin sobat beli ukuran filmya apa. Pakai 35mm, 120 atau medium format. Film ukuran medium format biasanya lebih besar, namun memberikan kinerja yang lebih baik, tetapi juga lebih mahal harganya. Di samping itu, sekarang sangat sulit menemukan sebuah toko untuk mencuci filmnya. 

         Setelah secara praktis sobat semua sudah tahu kamera seperti apa yang ingin dibeli, kemudian sobat semua harus mencoba/tes mekanik dari kamera tersebut. 


Berikut yang harus sobat perhatikan saat cek mekanik kamera analog:


  • Shutter Speed. Ketika sobat sudah milih sebuah kamera, pertama yang harus sobat tes adalah shutter speed. Apakah shutter main disemua speed atau tidak. Ngeklik dengan mantap/tidak.
  • Diafragma Lensa (bukaan). Bukaan harus dicek, apakah membuaka dengan lancar atau tidak.
  • Shutter Blades. 
  • Buka tutup belakang kamera dan lihat apakah shutter blades masih bagus atau tidak, bolang atau tidak. karena kalau bolong bisa-bisa filmnya kebakar. Beberapa kamera memiliki shutter blades dari kain.
  • Light Sealing. Periksa semua tepi pintu yang memungkinkan cahay masuk ke dalam. Cek apakah karet seal masih dalam keadaan baik atau sudah membusuk.


Tips di atas yang artikel blog kasih adalah bagian-bagian dari kamera analog yang menurut admin paling penting ketika mau membeli kamera analog. Selebihnya kamu bisa coba eksplor sendiri.

Sekian, selamat bersenang dengan kamera analog baru mu!

Tags:

  • pengertian kamera analog
  • hasil kamera analog
  • cara menggunakan kamera analog
  • hasil jepretan kamera analog
  • sejarah kamera analog
  • kamera analog termahal
  • kamera analog terbaik harga
  • kamera analog leica

Posting Komentar untuk "Kamera Analog | Cara Memilih, Tips Membeli, Jenis dan Kelebihan Kekurangan"